Dunia  

Begini Cara ISIS Rekrut Bocah Cilik jadi Militan

Loading...

Menitone.com – Segera setelah menancapkan kekuasaannya, militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) langsung mengambil anak-anak dari para orangtua mereka. Bocah-bocah itu dibawa ke sebuah fasilitas pelatihan untuk dijadikan tentara cilik yang kejam dan berhati dingin.

Saat pertama kali tiba, mungkin bocah-bocah ini bakal merengek dan bertanya soal keberadaan kedua orangtuanya. Namun perlahan ketakutan itu bakal menghilang dan mengikuti kelompok berideologi garis keras itu.

Dilaporkan Reuters, para anak laki-laki akan dipisahkan dari bocah perempuan maupun bayi, mereka akan menjalani doktrinasi dan dilatih untuk menjadi ‘putra kekhalifahan dan informan sekaligus militan untuk mendukung operasi militer kaum jihadis’.

Lokasi pelatihan ini berada di distrik Zuhur, Mosul, Irak. Sebuah rumah yang digunakan untuk anak yatim digeledah dan para penghuninya diperintahkan keluar. Tanpa menunggu lama, lokasi ini dijadikan sebagai pucat pelatihan untuk merekrut anak-anak menjadi seorang jihadis.

Loading...

Kini bangunan itu dikunci tentara keamanan Irak. Dikatakan pula terdapat ruang bercat hitam, di mana para bocah tersebut diajari berenang, menembak dan mengendarai kuda. Di dalamnya memang terdapat kolam renang, yang kini sudah kering dan penuh dengan sampah.

Di ruang lainnya terdapat setumpuk buku ISIS, yang diubah untuk mendukung kebrutalan mereka. Salah satunya sebuah buku matematika untuk kelas empat SD, yang menggunakan sebuah senapan di halaman mukanya. Sejumlah buku bersejarah memuat tentang kejayaan Islam dan menekannya pentingnya membela diri.

Buku lainnya diberi judul ‘Bahasa Inggris untuk ISIS’. Isinya hampir sama dengan buku-buku lainnya seperti cara membaca apel dan semut, akan tetapi diselipkan kata tentara, bom dan sniper. Kalimat berupa martir, mata-mata dan mortar juga muncul di antara zebra cross, menguap dan X-box.

Sedangkan kalimat ‘wanita’ dideskripsikan dengan gambar pakaian hitam yang menutupi seluruh badan dan niqab. Semua gambar berupa wajah, termasuk binatang, dikaburkan.

Salah satu pekerja di rumah yatim itu mengungkapkan, setelah para militan mengambil alih kota tersebut pada 2014, sejumlah anak perempuan di dalamnya dibawa dan dipaksa untuk menikah dengan komandan kelompok itu. Dia juga diminta kelompok tersebut untuk merawat rumah tersebut.

Penduduk lokal juga mengungkapkan hal yang sama, dan ISIS juga telah menayangkan sejumlah video yang memperlihatkan pelatihan anak-anak menjadi seorang militan, dan memerintahkan mereka mengeksekusi seorang tahanan.

“Bocah baru terakhir datang ke rumah yatim Zuhur setiap pekan berasal dari luar kota Mosul, termasuk beberapa di antaranya berasal dari Suriah, sementara anak laki-laki yang lebih tua dikirim ke Tel Afar bagian barat Mosul untuk berlatih militer untuk beberapa tugas, termasuk untuk kepentingan ISIS atau pasukan pendamping,” kata seorang warga.

Setelah enam bulan berada di perkemahan, beberapa bocah akan kembali ke sana dan menghabiskan waktu bersama saudara mereka. “Mereka mengenakan seragam dan membawa senjata,” kata pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Salah satu bocah bernama Mohammed terbunuh beberapa bulan lalu dalam pertempuran di Falluja, bagian barat Baghdad. Beberapa pekan sebelum serangan ke Mosul dimulai, ISIS menyudahi pendidikan dan mengirim semua bocah untuk menjaga pangkalan udara dekat Tel Afar, yang kemudian direbut pasukan pro-pemerintah.

“Saya bilang pada mereka, ‘jika kamu melihat tentara, taruh senjata kalian dan bilang kepada mereka bahwa kamu adalah anak yatim. Semoga mereka mengampuni kalian,” ungkapnya.

[mdk/mdk]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan