Berikut Ini Orang Sukses Menurut Alquran

Orang Sukses Menurut Alquran
Loading...

Menitone.com – Kata sukses adalah kata yang multi tafsir. Setiap orang memiliki arti sendiri dalam melihat kesuksesan. Ada orang menganggap kesuksesan adalah memiliki harta yang banyak.

Sementara yang lain menganggap jabatan tinggi adalah puncaknya. Ada lagi yang mengklaim bahwa kesuksesan adalah ketika hati kita tenang dan tentram. Sebenarnya apa arti sukses itu? Siapa yang layak disebut “orang sukses”?

Kita akan bertanya kepada pencipta manusia. Melalui Alquran, kita akan mencari tau orang-orang sukses menurut Penciptanya.

Pertama, orang yang mengikuti Rasulullah saw.

Loading...

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Alquran), mereka itulah orang-orang beruntung.” (Al-Araf 158).

Kedua, orang yang hanya memiliki dua kata dihadapan Rasulullah saw. Yaitu Samina wa Athona.

“Hanya ucapan orang-orang Mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang- orang yang beruntung.” (An-Nur 51).

Ketiga, orang yang sukses menurut Al-Quran adalah orang yang beriman kepada Al-Quran dan meyakini Hari Akhir, rajin melaksanakan solat dan membagi hartanya dengan orang lain.

“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami Berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Baqarah 3-5)

Ke-Empat, orang yang selalu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (Amar Maruf Nahi Munkar).

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Ali Imran 104).

Kelima, orang yang berat timbangan amal shalehnya di akhirat.

“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung.”(Al-Araf 8).

Ke-Enam, orang yang berjihad dengan harta dan nyawanya.

“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, (mereka) berjihad dengan harta dan jiwa. Mereka itu memperoleh kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(At-Taubah 88)

Ke-Tujuh, memberikan hak kerabat dan orang-orang miskin hanya karena Allah swt.

“Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Ar-Rum 38)

Kedelapan, tidak mencintai musuh-musuh Allah, siapapun mereka.

“Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluar-ganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah Ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah Menguatkan mereka dengan pertolongan** yang datang dari Dia. Lalu Dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah Rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.”(Al-Mujadalah 22)

Ke-Sembilan, menjaga diri dari sifat Kikir.

“Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(At-Taghobun 16)

Ke-Sepuluh, mencintai sesama dan tidak dengki terhadap apa yang diterima saudaranya. Serta mementingkan orang lain walau dia juga dalam kondisi yang memerlukan.

“Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Hasyr 9)

Ke-Sebelas, orang yang bertaubat kemudian melakukan amal kebaikan.

“Maka adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung.”(Al-Qashas 67)

Kedua belas, orang yang mensucikan diri. “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri.”(Al-Ala 14)

“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)”(As-Syams 9). [khazanahalquran]

 

Sumber: Inilah.com

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan