Ini Hukumnya Selfie di Medsos

Loading...

JAKARTA – Keberadaan media sosial (medsos), selain untuk mencari informasi dan berkomunikasi satu sama lain, juga biasa dipakai untuk ajang narsis yang memunculkan kebiasaan mengupload foto selfie.

Tak heran, berbagai gaya selfie mudah kita temui di linimasa medsos. Mulai dari selfie biasa, bibir dimonyong-monyongkan, menggembungkan pipi untuk terlihat chubby, dan gaya lainnya yang diambil dari berbagai angle.

Foto-foto tersebut tak hanya memamerkan kecantikan atau ketampanan seseorang, banyak juga selfie muslimah berjilbab, bahkan kini sedang booming selfie muslimah bercadar di medsos.

Tentu saja dilarang mengupload foto yang jelas-jelas mengumbar aurat. Namun bagaimana dengan postingan selfie muslimah berjilbab?

Loading...

Menjawab pertanyaan ini, Hj. Badriyah Fayumi, MA, terlebih dahulu menjelaskan bahwa berjilbab adalah sesuatu yang baik, karena sebagai salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Mengenai selfie, hal ini diperbolehkan, asal isi dan tujuannya baik. Misalnya, selfie sekadar untuk kenang-kenangan habis acara untuk menginformasikan kepada orang ‘begini suasana setelah khataman Alquran’.

Tapi kalau isi selfie itu mengekspos diri secara berlebihan, atau bahkan memperlihatkan gaya seronok, hal seperti itu dilarang.

“Kalau selfie niatnya ‘nih saya paling cantik, nggak ada yang ngalahin gayanya’, apalagi untuk menarik perhatian lawan jenis secara berlebihan, berarti ada niat yang tidak benar. Maka ‘Innamal a’malu binniat’. Sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya,” papar pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Bekasi, Jawa Barat itu.

Disampaikan Badriyah, selfie itu sendiri lebih berat di medsos jika dibandingkan hanya bergaya di depan satu atau dua orang. Karena ketika kita menguploadnya di medsos, yang melihat tidak hanya satu atau dua orang, tapi tak terbatas.

“Maka ketika niatnya tidak benar, konten fotonya tidak benar, maka semakin banyak yang melihat, semakin banyak yang men-download, semakin banyak yang men-share, ya semakin banyak pula dosanya,” ujar Badriyah.

Badriyah menyimpulkan, sejauh memenuhi koridor-koridor syariat Islam, selama tidak ada niatan buruk dan kontennya baik, maka selfie itu tidak dilarang.

“Tapi ketika isi selfie-nya tidak baik, niatnya tidak benar, semakin dilihat banyak orang, semakin menginspirasi orang untuk tidak berbuat baik, maka semakin besar dosanya. Semakin baik isinya, semakin banyak manfaatnya, semakin besar juga pahalanya,” tutup Badriyah.*** [dtk/dtk]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan