News  

Ini Peran Indonesia di DK PBB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Loading...

NEW YORK — Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) untuk periode 2019-2020. Pemilihan dilakukan oleh majelis umum PBB di markas besar PBB di New York (8/6/2018).

Pada periode tersebut Indonesia akan mengemban tugas bersama 5 negara anggota tetap DK PBB (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, RRT dan Rusia) serta 5 negara anggota tidak tetap lainnya (Pantai Gading, Guinea Ekuatorial, Kuwait, Peru dan Polandia), serta 4 negara lainnya yang terpilih bersama Indonesia (Republik Dominika, Afrika Selatan, Jerman dan Belgia).

Dalam laman resmi Kementrian Luar Negri disebutkan bahwa Indonesia akan memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global. Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan mendorong budaya habit of dialogue, agar penyelesaian konflik dapat selalu dilakukan secara damai.

Indonesia juga akan berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian, serta meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB termasuk peran perempuan.

Loading...

Indonesia juga akan memanfaatkan keanggotaan di DK PBB agar terbentuk global comprehensive approach untuk memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme.

Sejalan dengan prioritas polugri Indonesia untuk meningkatkan peran Indonesia di tingkat kawasan dan global di bawah Pemerintahan Jokowi, pencalonan dan kampanye Indonesia untuk DK PBB dimulai pada tahun 2016.

Mulai 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2020 mendatang, Indonesia akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan di dalam DK PBB. Badan tersebut merupakan badan utama PBB yang memiliki peran dan tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB juga akan dimanfaatkan untuk mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan.

“Global partnership yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas akan berkontribusi pencapaian agenda pembangunan PBB 2030,” tegas Menlu Retno.

Selain keempat fokus tersebut, isu Palestina juga akan menjadi perhatian Indonesia, selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Indonesia juga akan mengajak negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya, untuk membuat Dewan Keamanan PBB bekerja, lebih efesien, efefektif, dan akuntable Dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan dan perdamaian global.*** [Kemlu]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan