PEKANBARU – Harimau liar yang diberi nama Bonita menggegerkan dunia. Terlebih para ahli harimau yang merasa penasaran dengan perilaku Bonita yang sudah tidak lazim lagi sebagai satwa liar nan buas. Harimau liar Bonita ini menjadi perhatian sejak menerkam Jumiati hingga tewas pada 3 Januari lalu. Tak lama, dua bulan kemudian, lagi-lagi Yusri menjadi korban kedua yang tewas pada 10 Maret 2018.
Melansir detikcom, Sejak berkonflik, Bonita pun ‘diburu’ tim terpadu dari BBKSDA Riau, TNI/Polri, dan para aktivis lingkungan lainnya. Teka teki, Bonita yang buas, namun merasa nyaman berdekatan dengan manusia, menjadi perhatian para ahli harimau di dunia ini. Di dunia ini, tercatat ada 3 kelompok hariamau. Pertama kelompok harimau Siberia, kedua harimau Benggala, terakhir harimau Sumatera.
Mengapa menjadi perhatian para ahli harimau di dunia? Jawabannya karena selama ini para ahli harimau lebih banyak melakukan penelitian harimau Siberia dan Benggala. Sedangkan untuk harimau Sumatera jarang.
“Artinya, bila ilmuan itu bisa ikut meneliti Bonita, lengkap sudah keillmuan mereka khusus jenis harimau,” kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo kepada detikcom, Senin (23/4/2018).
Bonita, memang menarik untuk diteliti perangainya oleh para ahli. Sebab, puncak predator karnivora ini dianggap tak lazim lagi sebagaimana harimau liar lainnya. Bonita selama ini merasa nyaman hidup berdampingan dengan manusia. Bonita keluar masuk kampung dan perkebunan sawit. Warga dusun Sinar Danau di Pelangiran, Inhil Riau, sudah sering melihat Bonita duduk di pelataran rumah mereka.
Tetapi yang perlu diketahui, di dusun itu Bonita tak pernah mengganggu manusia. Namun, satu sisi, Bonita justru menyerang warga lainnya. Perilaku Bonita ini sudah dianggap aneh. Bonita tak pernah menyerang warga dusun itu, walau dia hilir mudik. Dan beberapa kali tim terpadu bertemu juga Bonita tak mau menyerang. Benarkah Bonita tahu siapa manusia yang harus dia serang? Pertanyaan itulah yang sering muncul di benak tim atau masyarakat setempat.
Sumber detikcom menyebutkan, salah seorang pekerja pernah meminta tim terpadu untuk segera mengeksekusi Bonita. Warga tersebut sepertinya lantang untuk segera melakukan penembakan mati terhadap Bonita. Sempat terjadi perdebatan sengit atas desakan itu oleh tim.
Usai terjadi perdebatan, apakah itu kebetulan atau tidak, Bonita sepertinya memberikan peringatan keras terhadap pria yang mendesak tim untuk segera membunuhnya. Bonita malam hari mendatangi rumah pria tersebut tanpa sepengetahuan warga. Bonita meninggalkan jejak-jejak kakinya di depan rumah pria itu. Usai meninggalkan jejeknya malam hari, ke esokan paginya, warga sekitar geger. Si pria tadi seakan diberikan peringatan oleh Bonita.
Bonita juga dalam kesehariannya, sering bertemu warga lainnya. Tak hanya sekali dua kali mereka bertemu Bonita jika berpapasan berjalan. Tapi, lagi-lagi Bonita sepertinya tidak sembarangan juga untuk menyerang manusia. Misteri inilah, yang menjadi perhatian para ahli di dunia. Sepertinya psikologinya menaruh dendam pada seseorang. Lantas apa dua korban yang tewasi itu pernah berkonflik dengan harimau? Sebuah misteri yang belum terpecahkan.
[dtk/dtk]
Comment