Mudik Pakai Mobil, Wajib Istirahat 3 Jam Sekali

Mudik Pakai Mobil
Loading...

Menitone.com – Mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri seakan menjadi tradisi setiap tahunnya. Mungkin mudik menggunakan kendaraan pribadi menjadi pilihan bagi banyak pemudik.

Namun, ketika mudik dengan membawa kendaraan pribadi, sang sopir perlu waktu istirahat demi memulihkan kondisi tubuh, terlebih ketika dalam keadaan berpuasa.

Rifat Sungkar, pereli nasional yang juga duta safety driving mengatakan, ketika mudik perlu beristirahat setidaknya 3 jam sekali. Itu dipercaya akan membuat kondisi tubuh dan konsentrasi pulih kembali.

“Sebenarnya kalau mudik dalam posisi nyetir, tiga jam sekali mesti istirahat. Tapi kalau macet boleh istirahat empat jam sekali,” ujar Rifat.

Loading...

Rifat menyarankan, ketika mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi dan dalam keadaan berpuasa, sebaiknya sopir melakukan istirahat dengan tidur siang. Sebab, ketika sedang berpuasa, konsentrasi bisa berkurang karena level air dan oksigen dalam tubuh berkurang.

“Nah sebenernya ketika kita mengemudi baru sahur sampai enam jam ke depan itu level airnya kita masih bagus. Tapi, setelah itu kondisi badan kita menurun. Nah triknya, ketika sudah drop, kita harus tidur siang. Karena ketika tidur siang itu seakan-akan kita baru mulai lagi. Nah tidur siang enggak perlu lama-lama mungkin setengah jam atau satu jam cukup yang penting badan kita di-restart. Kalau tidur siang, kita restart kondisi badan,” katanya.

Rifat menyebut, ketika mudik, pola pemikiran pemudik banyak yang salah. Banyak pemudik yang berkeinginan harus bisa sampai tujuan dengan cepat.

“Tapi yang penting itu, sepanjang perjalanan harus enjoy kita tidak boleh diuber waktu. Mudik itu beda dengan berkendara hari biasa. Di mudik itu jarak dan waktu enggak bisa berhubungan, karena tidak ada kepastian. Mungkin yang biasanya jarak sekian ditempuh dalam berapa jam, di mudik bisa lebih lama lagi,” kata Rifat.

Makanya, Rifat memberikan tips agar pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi membuat sebuah rencana perjalanan. Paling tidak, ketika mudik, target waktu tempuhnya dikalikan tiga dari hari biasanya. Misalnya, ketika hari biasa jarak sekian ditempuh dalam 6 jam, maka ketika mudik waktu tempuh 6 jam harus dikalikan tiga.

“Kali tiga itu waktu tercepatnya. Kalau mau lebih santai lagi, kalikan lima dari waktu biasa. Karena problem utamanya volume kapasitas jalan raya di Indonesia itu waktu normal saja udah hampir padat. Kalau sampai padat banget kita tidak bsia dapetin target waktu kita,” ucap Rifat.

[dtc/dtc]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan