Kombes Tangkap Jenderal Polisi Bintang Satu Berperut Buncit

Loading...

JAKARTA – Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pria pengangguran berinisial A yang mengaku sebagai jenderal polisi bintang satu.

Tersangka disebut telah mengintervensi penyidik yang tengah menangani kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

“Jam 03.00 tadi pagi kita ke Serang, Banten untuk melakukan penangkapan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/4/2018), melansir dari Akar Liputan Sumut.

Menurut Indra, pelaku telah mengaku sebagai Brigjen Asep dan menelepon penyidik Polres Metro Jakarta Selatan yang tengah menangani kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan melakukan intervensi.

Loading...

“Ada kasus yang sedang kita tangani, tetapi karena kecurigaan kita. Kok ada yang mengaku-ngaku orang berpangkat Brigjen Polisi A. Coba kita dalami, ternyata tidak ada. Akhirnya kita bisa temukan keberadaannya, kita tangkap tadi malam jam 03 pagi. Ini sedang kita dalami kenapa dia mengintervensi,” kata Indra.

Pelaku sengaja melakukan intervensi untuk menakut-nakuti penyidik yang tengah menelusuri kasus tersebut dengan memaksa agar kasus tersebut bisa didamaikan.

“Itu kan bisa jadi modus menakut-nakuti, terus mengintervensi. Kita kan pada prinsipnya bekerja profesional apa adanya. Kemudian dia intervensi, minta bantuan terus memaksa. Ya kita tidak bisa. Kita curigai kita tangkap. Ini sedang kita dalami,” jelas Indra.

Saat dilakukan penangkapan, lanjut Indra, pelaku sempat mengelak dan membantah telah mengaku sebagai Brigjen Polisi dan melakukan intervensi. Namun, setelah polisi menemukan beberapa barang bukti seragam polisi palsu, pelaku tidak bisa mengelak.

“Sementara dia mengaku pengangguran. Kami sita baju PDH, PDL, dengan atribut-atributnya lengkap atas nama A,” kata Indra.

Saat ini pihaknya tengah mendalami kasus tersebut mencari tahu darimana pelaku mendapatkan seragam tersebut dan sudah berapa kali melakukan aksi penipuan.

“Ini masih kita dalami. Kita belum dapat data lengkap karena masih kita dalami di mana dia membeli itu. Kemudian digunakan untuk apa saja selama ini. Bisa saja, jangan-jangan dia melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat,” pungkasnya.

[als/als]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan