Lafaz Allah dan Tasbih Jadi Hiasan di Kelenteng Bengkalis

Loading...

Menitone.com – Surya alias Acai, warga Bengkalis, pengelola tempat ibadah (kelenteng) di Jalan Lebai Wahid, Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Bengkalis mengakui memasang lafaz Allah karena setelah mendengar penjelasan dari salah seorang paranormal Y tentang lokasi Kucing Gila tersebut.

Hal itu diungkapkan Acai ketika bersama-sama menggelar pertemuan antara pihak Polsek Bantan, Koramil Bengkalis, MUI, KUA Bantan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bengkalis, Kecamatan, serta paranormal Y, Selasa (3/1/17) petang di Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan.

Lafaz dan atribut yang dipasang sudah sekitar setahun tersebut, pengelola sama sekali tidak ada niat lain kecuali hanya untuk menyatukan dua kekuatan yang dia percayai setelah mendengarkan penjelasan paranormal.

Dimana dalam penjelasan paranormal tentang tempat yang dianggapnya keramat tersebut ada Muslim dan Kong Hu Cu. Sehingga selaku pengelola berinisiatif memasang lafaz Allah dinding termasuk tasbih dikalungkan ke patung.

Loading...

“Bukan karena diperintah atau disarankan oleh paranormal, tetapi karena mendengar apa yang disebutkan paranormal, bahwa di wilayah Kucing Gila tersebut ada dua kekuatan, Muslim dan Kong Hu Cu,” kata Kapolsek Bantan AKP Yuherman.

“Kemudian pengelola berinisiatif memasang lafaz Allah dan tidak ada niat lain-lain. Dan pertemuan tadi juga hadir paranormal Y, untuk mengklarifikasi persoalan ini agar tidak melebar kemana-mana,” ungkapnya usai menggelar pertemuan kepada wartawan.

“Lafaz Allah sudah dibongkar termasuk atribut lainnya yang berkenaan dengan Muslim di tempat ibadat tersebut,” imbuh Kapolsek.

Sementara itu, MUI Kecamatan Bantan Ahmad Pamuji meminta kepada seluruh pihak untuk meningkatkan toleransi beragama. Masing-masing agama memiliki atribut yang berbeda-beda.

Oleh karena itu dihimbau seluruh masyarakat untuk tidak sembarangan memasang atribut suatu agama atau keyakinan tertentu. “Mari kita jaga toleransi beragama, jangan mencampuradukkan atribut agama dan memasang sembarangan,”ungkapnya.

Jangan Sampai Memecah Belah Umat Beragama

Disisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau seluruh masyarakat Riau, khususnya warga yang berada di sekitar Kelenteng Jalan Bantan, Bengkalis, atau tempat ditemukannya hiasan dinding berlafaz Allah, agar tidak mudah tersulut emosi dan terprovokasi.

“Ini pasti akan disikapi langsung oleh polisi. Umat Islam kita minta jangan mudah terpancing emosi,” kata Ketua MUI Provinsi Riau, Muhammad Nazir Karim kepada wartawan di Pekanbaru melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (3/1/2017) sore.

Baca Juga: Jangan Terprovokasi, Simak Penjelasan Kapolda Riau Terkait Temuan Hiasan Dinding Berlafaz Allah di Kelenteng Kabupaten Bengkalis

Ia pun meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk memberikan pemahaman kepada masing-masing umatnya tentang pentingnya menghormati antar keyakinan umat beragama. Sehingga tidak terjadi pelecehan agama, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

“Agar ini tidak melebar kemana-kemana, FKUB harus bisa memberikan pemahaman kepada umat-umatnya. Takutnya, orang-orang usil memanfaatkan cara-cara seperti ini untuk memecah belah umat beragama,” tuturnya.

(rdk/grc)

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan