Politikus PDI-P Kecewa Film Soekarno tak Diputar Depan Raja Salman

Film Dokumenter Soekarno
Loading...

Menitone.com – Film dokumenter kunjungan Raja Faisal ke Jakarta pada tahun 1970 silam diputar ketika Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud datang ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kala itu kedatangan Raja Faisal disambut langsung oleh Presiden Soeharto.

Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka mengaku kecewa karena tidak ada video historis hubungan Presiden pertama RI, Soekarno dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi. Soekarno saat menuaikan ibadah haji ke Tanah Suci tahun 1955 disambut sebagai tamu kehormatan kerajaan Saudi.

Sang proklamator bertemu dengan Raja Arab Saudi yang kedua Raja Saud bin Abdulaziz. Dia menjalankan semua rangkaian ibadah haji ditemani keluarga kerajaan. Selama di sana Soekarno dipinjamkan mobil, sampai-sampai ketika kembali ke Tanah Air mobil itu diberikan.

“Yang saya agak kecewa tidak ada cerita tentang Soekarno, seperti terputus begitu. Padahal sesungguhnya kalau kita mengambil, kebetulan saya Duta Asing Republik Indonesia, sebetulnya ada arsip ataupun dokumen tentang kerja sama yang sudah lama banget,” kata Rieke di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/3).

Loading...

Rieke mengatakan, seharusnya ditampilkan video peran Soekarno terhadap pembangunan di Arab Saudi. Semisal, sumbangan konsep Soekarno dalam renovasi Masjidil Haram.

“Tentang bagaimana seorang Soekarno memberikan sumbangsih arsitekturalnya terhadap renovasi Masjidil Haram misalnya. Kemudian beliau juga yang membawa pohon untuk penghijauan di Arafah. Videonya hanya soal Raja Faisal tentang kunjungan di Parlemen,” terangnya.

Memang harus diakui sosok Soekarno begitu melekat dalam ingatan keluarga kerajaan Saudi. Raja Salman pertama kali bertemu ketika berusia 19 tahun. Dia saat itu ikut menyambut kedatangan Sang Putera Fajar.

Makanya, ketika tiba di Istana Bogor, Raja Salman langsung menanyakan cucu Soekarno ke Presiden Joko Widodo. Puan Maharani yang berada di sana langsung diperkenalkan. Keesokan harinya giliran anak Soekarno, Megawati bertemu dengan Raja Salman di Istana Merdeka.

Kepada Puan, Raja Salman sempat bercerita soal Raja Saudi yang tinggi besar sampai dibuatkan tempat tidur oleh Soekarno. Kini, tempat tidur itu tersimpan di Istana Bogor.

Menanggapi kritik Rieke, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pemutaran film soal historis kerjasama Soekarno dan Kerajaan Arab Saudi seharusnya ditayangkan di Istana Negara.

“Karena itukan dari masa Raja Faisal tahun 1970 Bung Karno sudah tidak jadi presiden, harusnya film dokumenter itu adanya di Istana. Kalau yang mau ada Bung Karno nya, karena film dokumenter di Istana,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/3).

Fahri menyebut, arsip DPR terbatas sehingga sulit untuk mendapatkan film dokumenter kisah kerjasama yang dijalin Soekarno bersama Arab Saudi.

“Ya ini kreatif-kreatifnya DPR juga lah, kita kan nyari sendiri barang ini bos. Istana punya semua aparatur, enggak bikin film jangan cemburu dong. Kita kan bikin film murah meriah ini,” tandasnya.

[mdk/mdk]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan