Selundup Narkotika ke Penjara, Oknum Lapas Sulit Dikontrol

Loading...

Menitone.com – Penyelundupan narkotik dan psikotropika ke dalam lembaga pemasyarakatan tak hanya dilakukan oleh warga atau pembesuk di penjara. Keterlibatan penjaga lapas juga menjadi persoalan yang sampai saat ini sulit dikendalikan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyebut petugas lapas masih sering terjerat dalam jaringan itu. Peristiwa yang paling baru terjadi di Lapas Pekalongan.

“Jadi ada tiga ya yang memiliki peran, yaitu petugas lapas, warga, dan juga para narapidananya,” kata Sri saat ditemui di gedung Ditjen Permasyarakatan, Sabtu (25/2).

Sri menyebut oknum-oknum petugas lapas tersebut bisa bertugas sebagai orang yang memberikan informasi dari dalam lapas. Sementara untuk oknum dengan kategori pengendali bekerja dalam jaringan yang sangat rapi.

Loading...

Tak hanya keikutsertaan oknum dari banyak lini, Sri mengatakan cara orang-orang menyelundupkan narkoba pun semakin canggih. Terbukti untuk kasus di Pekalongan, pelaku menyelundupkan narkoba dengan dimasukkan ke dalam kulit kacang tanah.

Ditjen Permasyarakatan telah menindak oknum-oknum yang selama ini nakal. Mereka mengklaim telah menghukum disiplin 230 petugas. Angka itu, kata Sri, merupakan kalkulasi dari pemberian sanksi pada 2015 dan 2016.

“Untuk setiap pelanggaran kami buktikan dengan pemberian hukuman disiplin baik tingkat ringan, menengah, dan berat, pada 2015 200 pegawai dan 2016 30 pegawai,” ujar dia.

Pada 2017, setidaknya ada lima penggagalan penyelundupan narkoba ke dalam lapas. Peristiwa paling fenomenal adalah penyelundupan 13 butir ekstasi dan 11 paket sabu yang dikemas dalam kacang kulit yang telah diganti isinya.

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (22/2) dan baru diketahui bahwa pengiriman dengan modus yang sama ke orang yang sama telah terjadi sebanyak dua kali sebelum akhirnya ketahuan.

Sebelumnya, pada Senin (20/2), petugas Lapas Banjarmasin menggagalkan 200 butir zenith. Penyelundupan terjadi pada hari yang sama dan langsung ketahuan oleh para petugas.

Sementara tiga penyelundupan sisanya terjadi di Binjai pada Ahad (15/1) dan Senin (16/1) dengan barang bukti satu paket ganja, dua paket sabu, uang sebesar Rp 4,05 juta, dan satu paket ganja yang dilempar dari luar lapas Semarang pada Ahad (15/1) dengan barang bukti enam paket sabu yang disembunyikan dalam bungkus rokok; dan di Jambi pada Rabu (8/2) dengan baramg bukti sabu yang disembunyikan di balik baju.

[cnn/cnn]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan