Menurut Pengamat Performa Debat Ahok-Anies Lebih Baik dari Agus

Bahasa tubuh Ahok saat debat kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin malam. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Loading...

Menitone.com – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memuji performa Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam debat kedua antarcalon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (27/1) malam.

Performa dua pasangan itu disebut lebih baik ketimbang saat debat pertama, 13 Januari lalu.

“Ada progres antara Ahok dan Anies. Mereka mencoba menutupi kritik dan kesalahan yang selama ini dilayangkan kepada mereka. Pemaparan Ahok lebih to the point mengenai visinya, Anies mulai berani bicara data dan angka,” kata Yunarto Wijaya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (28/1).

Yunarto menuturkan, dalam debat pertama banyak kritik menghujani Ahok lantaran pemaparan visi dan jawabannya selama debat terkesan terlalu teknis. Pemaparan yang terlalu teknis disebut menyulitkan orang awam untuk menangkap maskud dan gagasan besar Ahok dalam debat.

Loading...

Dalam debat kedua, Ahok dianggap berhasil memecah kekurangannya itu. Pemaparan mantan Bupati Belitung itu dianggap lebih mudah dipahami serta menunjukkan sisi lain Ahok yang sebelumnya tidak pernah ia perlihatkan.

Sementara itu, Yunarto menilai, penampilan Anies juga jauh lebih baik dan meyakinkan pada debat semalam. Anies dianggap berhasil memberikan pemaparan yang lebih konkret lagi dengan menampilkan data dan angka.

Selain itu, Yunarto berujar, Anies juga memiliki marketing gimmick yang membedakan dirinya dengan pasangan calon lain. Ia kerap menyebutkan sejumlah warga yang seolah merepresentasikan masyarakat Jakarta dalam cerita dan pemaparannya.

“Anies sering kali menceritakan kisah masyarakat Jakarta, misalnya cerita tentang Ibu Susanti, Pak Jono, atau masyarakat lainnya sebagai bentuk representasi mayarakat Jakarta,” tutur Yunarto.

“Ada gimmick yang memang bisa menarik perhatian masyarakat, yang bisa menggambarkan keberpihakan beliau pada warga Jakarta,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Yunarto menyayangkan penampilan pasangan calon nomor urut satuAgus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang dinilai stagan dan tidak berubah. Menurutnya, pemaparan Agus dalam debat semalam masih berkutat pada tataran konsep besar dan belum menyentuh pada solusi.

Yunarto menganggap, penjelasan Agus masih berputar pada gagasan dan keinginannya untuk berbeda dengan pasangan calon petahana tanpa memperhatikan langkah konkret yang bisa membedakannya tersebut.

“Contohnya soal penggusuran. Agus selalu tekankan dirinya tidak mau menggusur. Ketika ditanya solusi, jawabannya hanya pada tataran konsep dengan menuturkan akan membangun lahan tanpa melanggar UU yang berpangku pada good will. Ia tidak berhasil menjawab aspek legal dan substantif,” ujarnya.

Sylvi yang diharapkan bisa menutup kekurangan Agus dalam debat juga gagal melakukan tugasnya. Yunarto berujar, penampilan Sylvi dalam debat terkesan terfokus hanya untuk mendiskreditkan lawan ketimbang membantu Agus menjelaskan visi mereka secara teknis dan implementatif.

Seharusnya, kata Yunarto, Sylvi bisa memanfaatkan pengalamannya selama puluhan tahun menjadi birokrat sebagai “senjata” untuk memaparkan visi secara lebih konkret dan implementatif.

“Seharusnya Sylvi bisa menutup kekurangan Agus daripada menyerang calon petahana, karena dia (Sylvi) juga bagian dari petahana, kan. Jika dia menyerang petahana, berarti dia menyerang dirinya sendiri,” kata Yunarto.

Ahok Diserang

Sementara itu Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyebut Ahok lebih menguasai panggung ketimbang dua pasangan calon lain. Selain lancar memaparkan program dan visinya, Pangi menilai Ahok juga berhasil menangkis serangan dari Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga.

“Pola penyerangan masih seperti debat pertama, bertumpu pada dua kutub (bipolar), Agus- Sylvi dan Anies-Sandi menyerang petahana Ahok-Djarot. Namun semakin Ahok diserang semakin membahayakan pertahanan lawan,” kata Pangi.

Pangi menuturkan, kemampuan Ahok menangkis serang terlihat salah satunya ketika mengklarifikasi pernyataan Agus soal birokrasi yang bekerja di bawah tekanan dan rasa takut.

“Ahok dengan lihai dan mahir mematahkan tuduhan tersebut, bahwa selama ini ia mengerakkan birokrasi PNS bekerja dengan hati, bahkan Ahok mencontohkan pendekatan sederhana dengan hati, beberapa kali hadir dalam pesta perkawainan PNS bawahannya,” ujar Pangi.

Untuk pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi, menurut Pangi, keduanya belum betul-betul memperlihatkan ide dan gagasan aslinya dalam pemaparan visi dan misi.

(cnn/cnn)

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan