Pertemuan Kemenkominfo dengan Facebook Bahas Dua Poin Penting

Samuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo, selepas pertemuan antara Kemenkominfo dengan perwakilan Facebook di Jakarta, Selasa (14/2/2017) . Tribunnews
Loading...

Menitone.com – Kementerian Komunikasi dan Informati (Kemenkominfo) menempuh langkah serius untuk memberantas penyebaran berita hoax melalui pertemuan dengan perwakilan Facebook Asia Pacific.

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, pertama mengenai aturan konten dan peningkatan koordinasi antara pemerintah dan Facebook.

“Dari hasil pertemuan tadi kami meminta adanya peningkatan service level agreement antara pemerintah dan Facebook. Kedua review mengenai pengajuan konten yang dianggap berbahaya bagi keselamatan orang dan negara,” imbuh Samuel disela konferensi media di kantor Kemenkominfo di Jakarta, Selasa (14/2).

Konten yang mengancam dalam hal ini bisa berasal dari laporan pengguna atau yang ditemui di lapangan.

Loading...

Nantinya Kominfo dan Kepolisian atau pihak berwenang akan melihat adanya potensi konten yang bernada ancaman dan membahayakan banyak orang.

“Kalau di negara lain saja mereka (Facebook) bisa respons cepat, masa di Indonesia yang memiliki 96 juta pengguna mereka tidak bisa mengakomodir permintaan kita,” ungkap Samuel.

Sebagai ilustrasi, Samuel mengungkapkan pemerintah secara tersirat meminta adanya peningkatan layanan dengan membuka kantor perwakilan di Indonesia. Dengan begitu, proses interaksi untuk pembahasan isu sensitif seperti penyebaran konten palsu bisa cepat ditanggulangi.

Kedepannya, pemerintah berhadap Facebook bisa menanggulangi penyebaran konten hoax dan palsu dalam waktu yang lebih cepat dari sebelumnya, yakni dalam hitungan jam.

“Kita minta mereka membuat standar saat diminta menindak laporan konten palsu sudah direview dan segera di take-down,” ucapnya.

Samuel mengatakan sepanjang tahun 2016 Facebook menerima aduan hingga 1.572 aduan konten palsu. Sementara di awal 2017 hingga pertengah Februari laporan aduan yang masuk mencapai 381 laporan.

Mayoritas konten aduan yang disebarluaskan melalui Facebook tercatat penjual obat dengan tingkat kecepatan respons laporan mencapai 60 persen.

[cnn/cnn]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan