Tokoh  

Mengenal Profil Dede Farhan Aulawi

Dede Farhan Aulawi / Foto : Istimewa.
Loading...

BANDUNG, Mentone.com – Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang satu ini, Dede Farhan Aulawi? Ia adalah orang yang multi talenta. Ada saatnya bicara sebagai engineer, ada saatnya bicara sebagai ekonom, ada saatnya bicara sebagai motivator, dan sebagainya. Ia juga merupakan dosen tidak tetap di beberapa perguruan tinggi baik di Bandung maupun di Jakarta. Pengalam terlama kiprah kerjanya di PT. NTP – Dirgantara Indonesia mulai dari maintenance planner, maintenance engineer, sampai quality system & assurance. Pernah menjabat sebagai Komisioner Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan akhirnya saat ini dipercaya sebagai Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) dari Tokoh Masyarakat.

Dede Farhan Aulawi lahir di kota Tasikmalaya pada tanggal 27 April 1970. Sang ayah yang seorang ulama, pendidik dan politikus. Sementara sang ibu seorang wirausaha di bidang konveksi. Kombinasi keahlian dari sang ayah dan ibu menurun menjadi bakat yang luar biasa. Terlebih ketika masih duduk di bangku SMA kedua orang tuanya meninggal dunia, maka beliau tumbuh dan berkembang dengan gemblengan kesulitan hidup. Tetap survive meskipun orang tua telah tiada menjadi sikap mental bagaimana seorang Dede Farhan selalu tegar dalam segala keadaan. Rentetan kesulitan bukan diketahui dari buku – buku bacaan, melainkan benar – benar pernah dilalui dalam rentetean sejarah kehidupannya.

Aktif sebagai remaja mesjid kala itu membuat dirinya selalu ingat akan kebesaran sang khalik serta membentuk karakter dirinya menjadi insan yang taat menjalankan perintah Nya. Pernah juga mengikuti program pesantren kilat di beberapa pesantern di Tasikmalaya dan Ciamis saat musim liburan sekolah. Hobinya berpetualang di alam bebas, mengantarkannya aktif di salah satu unit kegiatan OSIS yaitu kelompok pecinta alam di SMAN 1 Tasikmalaya yang bernama Phipetala.

Sikap kepribadiannya yang luwes menjadikannya luas dalam pergaulan. Pengalaman organisasi diikuti sejak usia sekolah, mahasiswa dan setelah bekerja sekalipun. Panggilan organisasi adalah panggilan pengabdian. Peduli pada sesama membuatnya harus selalu ringan tangan dalam membantu, termasuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan. Sebagai engineer beliau aktif membantu dan mengembangkan industry kecil manufaktur. Sebagai ekonom aktif mengembangkan kewirausahaan dan koperasi, bahkan pernah menjabat dua kali kepengurusan di Pusat Koperasi Kredit Jawa Barat sampai wakil Ketua Induk Koperasi Kredit. Sebagai penyair pernah banyak menciptakan karya – karya puisi yang dikagumi banyak orang. Sebagai motivator banyak memberi memotivasi – motivasi di banyak tempat, perusahaan sampai instansi – instansi pemerintah. Termasuk sebagai Konsultan Kehidupan banyak memberi nasihat dan arahan dalam menjalani kehidupan dengan baik. Dan banya lagi kapasitas yang lainnya.

Loading...

Memulai karirnya sebagai seorang Engineer di Industri Peralatan Pabrik PT. Pupuk Kaltim. Lalu pindah ke PT. Dirgantara Indonesia (IPTN pada saat itu). 24 tahun mendedikasikan keahliannya di PT. Dirgantara Indonesia Divisi UMC ( sekarang menjadi PT. NTP). Di samping sibuk dengan pekerjaan di tempat tersebut, juga aktif mengajar di luar jam kerja. Juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Kosgoro, GNPK RI, Perpadi, Perwira, Smart City Society, dan lain – lain.

Menjadi orang yang sangat dihormati tidak membuat sombong. Dede Farhan tetaplah Dede Farhan. Kesederhanaan merupakan ciri khas yang melekat. Posisinya sebagai salah seorang pejabat Negara tidak membuatnya lupa. Ia tetap dekat dan melayani masyarakat yang memerlukan bantuannya. Saat ini juga mendirikan RUMPPI (Rumah Para Pecinta Ilmu), yaitu tempat yang nyaman untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan multi disiplin ilmu.

Terkait dibalik rahasia sukses yang dijalaninya sampai hari ini, Ayah dari Dania Putri Aulawi ini membeberkan beberapa tips-nya, yaitu harus selalu haus ilmu, jangan lupa untuk menjaga silaturahim, taat sama orang tua/ guru, berbaik sangka pada Alloh SWT, dan pandai mengambil hikmah atas segala pengalaman hidup, bijak dalam pergaulan dan perluas jaringan serta kreatif dalam pola fikir dan pola sikap.

Diakhir perbincangan dengan media, beliau menyampaikan syair bijak :
Matahari memang berputar tak pernah henti dan tidak kenal kompromi,
Siap tidak siap…mau tidak mau….sang waktu takkan pernah bertanya
Roda kehidupan akan terus berputar…
Dan kita…hanya tinggal memilih peran…
Peran apa yang akan kita mainkan saat waktu kehidupan terus berjalan ?
Prestasi dan sukses bukanlah pilihan….
Melainkan sesuatu yang harus kita raih saat kita memiliki sikap dan keyakinan *** (red/tim)

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan