Ini Kode Rahasia Para Pejabat Saat Lakukan Korupsi

Loading...

JAKARTA – KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Dalam kasus tersebut terungkap kode rahasia untuk menyamarkan identitas-identitas yang terkait.

Rupanya kode-kode rahasia itu bukan yang pertama pada kasus korupsi. Sejumlah kode sempat digunakan para pejabat dalam kasus korupsi lainnya. Apa saja kode-kode tersebut? Berikut ulasannya:

1. Kode Tina Toon
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus suap perizinan proyek kota terencana Meikarta di Cikarang. Pada kasus tersebut Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin telah ditetapkan sebagai tersangka. Fakta baru terungkap, ada kode ‘Tina Toon’ dalam praktik suap itu.

“Untuk kode Tina Toon, sudah teridentifikasi orang yang dimaksud, yaitu pejabat setingkat Kasi atau Kabid di Pemkab Bekasi,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (16/10/2018).

Loading...

2. Apel Washington dan Apel Malang
Pada kasus suap proyek Wisma Atlet Jakabaring, Palembang terungkap kode rahasia yang digunakan oleh Angelina Sondakh dan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang. Angie dan Mindo menggunakan kode Apel Washington dan Apel Malang.

Kode Apel Washington disebut untuk suap uang dalam kurs dolar Amerika Serikat. Sementara Apel Malang digunakan untuk uang suap yang diberikan dalam kurs rupiah.

3. Ahok
Kode rahasia juga digunakan dalam kasus suap yang melibatkan Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar. Pada kasus tersebut muncul kode Ahok yang digunakan untuk mengganti nama Basuki Hariman.

Basuki Hariman merupakan pemberi suap terhadap Patrialis Akbar terkait judicial review UU 41/2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan.

4. Santri
Berbagai kode digunakan para koruptor untuk menyamarkan identitasnya saat melakukan korupsi. Salah satunya kasus korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama.

Pada kasus tersebut, para koruptor menggunakan kode santri sebagai pengganti dari tiga nama politikus Golkar yaitu Fahd El Fouz, Zulkarnaen, dan Dendy Prasetia. Tiga orang itu bertugas memengaruhi pejabat kemenag dalam lelang proyek.

(mdk/mdk)

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan