Menitone.com – Pihak Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies ( ASITA ) menyoroti masih adanya restoran atau rumah makan di Riau khususnya Pekanbaru belum urus sertifikat halal.
Sertifikat halal dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau.
Hal tersebut disayangkan. Mengingat sertifikasi halal menjadi poin penting untuk menggaet wisatawan muslim dunia ke Riau.
“Pemerintah harus mengupayakan kepada hotel-hotel untuk mengurus Sertifikat LPPOM MUI tersebut. Tidak ada salahnya Dinas Pariwisata dan LPPOM MUI untuk jemput bola ke hotel-hotel,” Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah, Senin (02/01/2017).
Jika tidak demikian, maka bisa saja pihak restoran atau rumah makan untuk tidak mengurus sertifikat halal. Padahal Provinsi Riau mayoritas penduduknya muslim. Sehingga nantinya bagi wisatawan muslim dunia yang datang ke Riau ada jaminan makanan yang dikonsumsi halal.
“Kita harus serius kalau ingin dijadikan destinasi halal. Kita harus dilirik oleh Kementrian Pariwisata, yang sejauh ini Aceh, Sumbar (Sumatera Barat), dan NTB, dijadikan destinasi halal. Provinsi Riau harus siap,” tegas Dede.
Selain itu Asita Riau menyambut baik target Kementerian Pariwisata untuk menggaet turis dari Timur Tengah di Tahun 2017.
Apalagi Riau, Khususnya Pekanbaru tengah serius mengembangkan wisata dakwah. “Riau sangat siap memenuhi target Kementrian Pariwisata. Salah satunya kita punya andalan berkuda,” ujar Dede.
Pertimbangan Ketua ASITA Riau yakni mengingat warga Timur Tengah menggemari naik kuda. Dengan adanya wisata dakwah di Pekanbaru tentunya cocok dengan selera warga Timur Tengah. “Warga Timur Tengah senang berkuda. Ini yang tentunya harus dioptimalkan,” kata Dede Firmansyah.
Rencananya tahun 2017, ASITA Riau kembali menggelar event berkuda Endurance Ride. Pada tahun 2016 lalu, event yang sama diikuti 22 atlet berkuda baik nasional dan internasional berlangsung di venue berkuda Wisata Dakwah Okura Pekanbaru.
(rdk/frc)
Comment