Istana Bantah Tudingan SBY Soal Politisasi Grasi Antasari

Johan Budi (kanan) meminta SBY tidak mengaitkan pernyataan Antasari dengan grasi yang diberikan Presiden Jokowi. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Loading...

Menitone.com – Pihak Istana meminta Susilo Bambang Yudhoyono tak mengaitkan pernyataan Antasari Azhar dengan grasi yang diberikan Presiden Joko Widodo.

Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, Jokowi memberikan grasi atas dasar rekomendasi Mahkamah Agung, sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Saya sudah bilang, tidak ada kaitannya dengan grasi. Jadi tolong jangan dikait-kaitkan dengan apa yang dilakukan Antasari secara pribadi,” ucap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2).

Johan justru mempertanyakan tudingan mantan presiden keenam itu mengenai motif politik di balik pemberian grasi. Ia tak berkomentar soal dasar pernyataan Antarasi yang diberikan sehari sebelum pencoblosan Pilgub DKI.

Loading...

“Yang memandang politis siapa? Tanya ke Pak SBY kenapa memandang politis,” kata mantan Juru Bicara KPK itu.

Johan mengatakan, pernyataan Antasari merupakan urusan personal. Hal itu menurutnya tak terkait dengan Jokowi.

“Apa yang dibicarakan dan yang tidak dibicarakan Pak Antasari terkait masa lalunya adalah urusan pribadi sendiri. Jangan dikait-kaitkan dengan Presiden,” ujar Johan.

Siang tadi, usai jalani pemeriksaan, Antasari menyebut SBY mengetahui persis kriminalisasi dan rekayasa kasus Bos PT Putra Rajawali Bantaran Nasrudin Zulkarnaen yang menyebabkan ia mendekam di penjara selama delapan tahun.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini juga menuturkan, SBY ‘mengutus’ Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo melobinya agar tak menahan sang besan, Aulia Tantowi Pohan.

Beberapa jam setelahnya, SBY bercuit pernyataan Antasari ini dikarenakan motif politik di belakan pemberian grasi dari Jokowi beberapa bulan lalu.

Ketua Umum Partai Demokrat ini berpendapat, pernyataan-pernyataan itu untuk menjegal anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono memimpin DKI Jakarta.

[cnn/cnn]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan