Sport  

Ali Adrian Mengejar Mimpi di Kejuaraan MotoGP

Ali Adrian bertekad tampil di MotoGP pada lima tahun mendatang. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Loading...

Menitone.com – Ali Adrian mulai mengenal dunia balap lewat motor balap mini sejak usia tiga tahun. Hobi semasa kecil itulah yang membuatnya berani merajut mimpi untuk mentas di arena MotoGP, ajang balap paling bergengsi seantero dunia.

Darah balap sebenarnya tidak terlalu mengalir deras dalam tubuhnya. Hanya sang ibu, Ina Noor yang pernah mengikuti ajang reli di Belgia ketika masih belia.

Ayah Ali, Erin Rusmiputro, punya kenangan manis masa kecil tentang balapan ketika rumahnya berada bersebelahan dengan sirkuit. Sempat bekerja sebagai tukang bersih lintasan, Erin justru menggenggam ambisi mengantar anaknya tampil di lintasan balap.

Kendati berhasrat tinggi, Erin tak pernah memaksa anaknya untuk menjadi balap. Buktinya, dari empat anak lelakinya, hanya Ali yang fokus terjun di dunia balap motor meski sebelumnya sempat menjajal go kart.

Loading...

Salah satu cara Erin menularkan hobinya adalah dengan membelikan motor balap mini merek Yamaha seri Peewee 50cc, ATV empat roda 50cc serta ATV 80cc buat anak-anaknya.

Tak ayal, jika sejak kecil Ali Adrian pun sudah terbiasa dengan dunia balap dan memilih fokus berkarier di ajang balap motor sejak usia 12 tahun.

Kini, Ali terus mengejar mimpi menjadi pebalap Indonesia pertama yang tampil di arena MotoGP.

Sempat tampil menggunakan motor 600cc di ajang Moto2 Eropa, Ali yang kini berusia 23 tahun akan banting stir ke World Supersport 300 Championship (WSS) yang akan dimulai di Aragon, Spanyol, akhir Maret mendatang.

“Banyak cara untuk bisa tampil di MotoGP. Bisa lewat Moto2 atau Superbike. Secara kecepatan mungkin saya turun, dari 600 ke 300 cc, tapi dari level event jelas naik. Kalau Moto2 Eropa ya juara Eropa, kalau WSS itu titelnya juara dunia,” jelas Ali yang memilih pindah ke WSS untuk memuluskan langkahnya ke MotoGP lima tahun mendatang.

“Target saya adalah jadi juara dunia, sekalipun itu di World Supersport 300 Championship,” tegasnya.

Dongkrak Daya Jual di WSS 2017

Ali berambisi untuk meraih juara di WSS 2017 untuk mendongkrak nilai jualnya melangkah ke MotoGP. Meski tidak punya tekanan dari sponsor, Ali tetap berupaya memacu diri sampai limit tertinggi yang bisa diraihnya.

Peluang Ali untuk mencuri podium dari sembilan seri yang bakal digelar terbilang cukup terbuka. Banyak keuntungan yang bisa dipetik Ali pada penampilannya di WSS 2017.

Pasalnya, semua tim peserta harus menggunakan motor dengan mesin yang relatif sama dan hanya boleh mengubah beberapa bagian sesuai regulasi. Belum lagi, ia didukung David Gracia, mantan pebalap yang kini menjadi manajernya.

David diketahui memiliki dua sirkuit di Spanyol, yakni di Almeria dan Andalusia. Ali bisa dengan mudah mempergunakan sirkuit tersebut sebelum memulai perlombaan.

“Tim lain kalau mau ngetes motor melalui dyno test. Biasanya, hasil di dyno tes dengan di aspal langsung beda-beda tipis. Keuntungan saya adalah, paling di awal saja tes dengan dyno, selebihnya saya bisa langsung latihan dan tes motor di sirkuit langsung,” jelas Ali usai latihan fisik jelang keberangkatannya ke Spanyol, pekan depan.

Nantinya, Ali bakal didukung bahan bakar dan pelumas dari PT Pertamina Persero selama satu musim. Ali jadi bisa latihan adaptasi lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan motornya.

Di WSS 2017, ia pun resmi berstatus pebalap Pertamina Racing Team.

Pertamina sendiri disebut Ali terbuka untuk membebaskan ia dan tim mekaniknya untuk mengembangkan pelumas yang sesuai dengan kebutuhannya. Bahkan, menurut analisa yang dibuat David, motor pabrikan Yamaha lebih cocok untuk menggunakan oli dari Pertamina.

David Adalah ‘Ayah’ Buat Ali

Kedekatan Ali dengan David berawal sejak 2013 lalu. Kala itu Ali yang sedang menghabiskan jeda seri balapan memutuskan tinggal di kawasan Sirkuit Almeria, milik David.

Ketika itu, Ali masih dipegang Simon Cravar sebagai pelatihnya. Cravar mencoba untuk meminta izin kepada David untuk bisa menyewa sirkuitnnya.

“David mengizinkan. Ia bilang, saya bisa menggunakan sirkuit untuk latihan besok pukul 12.00 siang,” kata Ali.

Usai salat subuh, Ali mengaku sudah segar dan tidak bisa kembali tidur. Pada pukul 09.00, ia meminta kepada salah satu tim mekaniknya asal Indonesia untuk menemaninya ke sirkuit. Karena sirkuit belum dibuka, ia hanya melihat-lihat kawasan di sekitarnya.

Ternyata, David dari jauh pun melihat gerak-gerik Ali selama di sirkuit. “David datang dan bilang maaf, karena jadwal di sirkuit terlalu padat, sehingga jadwal latihan buat saya ditunda jadi esok hari.”

Dasarnya Ali yang sudah terlalu semangat, ia pun memutuskan untuk tetap di sirkuit meski sudah ‘diusir’ secara halus oleh sang pemilik. Tapi, toh keteguhan itu yang membuat David akhirnya kembali memanggil Ali dan memintanya untuk menjajal salah satu motor yang ada di garasinya.

“Lima hari setelah itu, David menyodorkan kontrak untuk menjadi manajer saya. Saya langsung mau, langsung urus legal ke Indonesia dan dua hari kemudian teken kontrak sampai sekarang,” jawab Ali senang.

Menurut Ali, awalnya ia tidak tahu alasan David mau menjadikannya sebagai pebalap binaannya. Tapi belakangan, David memberitahu kepada manajemennya bahwa ia senang dengan ketekunan dan kegigihan Ali yang rela tiba di sirkuit sejak pagi.

“Dia bilang jarang ada pebalap yang tak mengurangi kecepatan motornya ketika sempat jatuh di tikungan pertama. Kalau di mata David saya tidak potensial, tidak mungkin sampai sekarang ia masih mau menjadikan saya pebalapnya,” ujarnya.

Ali akan memulai babak baru dalam kariernya di dunia balap motor. Ia pun tak sabar untuk menjajal motor Yamaha 300 cc bersama Pertamina Racing Team di Aragon.

Dukungan penuh ia kantongi jelang keberangkatannya ke Spanyol akhir pekan ini. Baik itu dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pertamina sebagai sponsor utama.

Buat Ali, hasil akhir adalah bagian dari proses panjang yang tak boleh dilupakan. Pesan sang ayah yang selalu diingatnya adalah, harus balapan dengan aman, menggunakan semua perlengakapan sebelum balapan dimulai.

(cnn/cnn)

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan