Freeport Indonesia Minta Perbankan Setop Fasilitas Kredit Karyawan

CEO Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson bilang, peraturan baru yang dibuat oleh pemerintah Indonesia merupakan bentuk perampasan aset Freeport. (REUTERS/Stringer).
Loading...

Menitone.com – PT Freeport Indonesia disebut-sebut meminta bank-bank mitra untuk menghentikan sementara penyaluran kredit baru bagi karyawannya. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, salah satunya, yang merespon permintaan tersebut.

“Permintaan ini merupakan inisiatif dari Freeport Indonesia dan perusahaan mitra Freeport, maka BRI memenuhinya. Namun, kami tetap akan memberikan layanan perbankan lainnya (selain kredit),” ujar Senior Executive Vice President (SEVP) UKM dan Konsumer BRI Supari kepada CNNIndonesia.com, akhir pekan lalu.

Sebetulnya, Supari menuturkan, perseroan masih dapat mempertimbangkan pemberian fasilitas kredit kepada karyawan perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu. Namun, dengan langkah yang selektif dan hati-hati.

Pasalnya, berdasarkan pengalaman BRI, beberapa karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) yang ada masih terjaga.

Loading...

Hal ini dikarenakan kebijakan pemberian kredit sudah mempertimbangkan repayment capacity dari karyawan Freeport, termasuk memperhitungkan hak-hak karyawan apabila terjadi PHK.

Adapun, BRI menyalurkan kredit karyawan atau BRIGuna kepada pekerja Freeport. Kredit tersebut mengalir dari Kantor Cabang BRI di Timika.

Saat ini, tercatat sekitar 1.030 karyawan Freeport dan mitra perusahaan yang memanfaatkan fasilitas tersebut, dengan sisa plafon pinjaman kurang lebih Rp160 miliar.

Kredit yang disalurkan mengalir ke beberapa sektor. “Kami memberikan fasilitas kredit karyawan, kredit modal kerja mitra Freeport, kredit kepada kontraktor kecil untuk pengadaan bahan makanam, termasuk catering karyawan,” terang Supari.

Dari seluruh karyawan yang menarik fasilitas kredit, ia menegaskan, belum ada nasabah yang mengalami tunggakan kredit signifikan. BRI melakukan mitigasi risiko kredit dengan skema pemberian plafon sesuai kesanggupan dan kapabilitas nasabah yang bersangkutan.

“Risiko kredit masih bisa dikendalikan karena kami memberikan kredit tidak melampaui hak-hak dan kemampuan mereka,” jelasnya.

Sebelumnya, tercatat Freeport dan perusahaan subkontraktornya dikabarkan telah merumahkan sebanyak 3.340 pekerja sejak Februari 2017 sampai Kamis, 16 Maret 2017.

[cnn/cnn]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan