MENITONE.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa Jakarta saat ini telah mencapai pendapatan per kapita sebesar US$ 22.000.
Angka ini menempatkan Jakarta pada level ekonomi tinggi dan mencerminkan kemajuan menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Jika kita ingin melihat representasi dari Indonesia Emas 2045, kita bisa melihat Jakarta. Jakarta kini bukan lagi berada dalam jebakan pendapatan menengah. Dengan pendapatan per kapita yang telah mencapai US$ 22.000, Jakarta telah melampaui ambang batas pendapatan untuk kategori ekonomi tinggi yang sekitar US$ 14.440,” jelas Suharso dalam acara “Investor Daily Round Table (IDRT)” di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (13/8/2024), sebagaimana dikutip dari Investor Daily.
Saat ini, Indonesia berada dalam kategori negara berpendapatan menengah atas, dengan pendapatan per kapita berkisar antara US$ 4.466 hingga US$ 13.845.
Sedangkan negara dengan pendapatan tinggi memiliki pendapatan per kapita di atas US$ 13.845.
Meski demikian, pendapatan per kapita di luar Jakarta masih jauh di bawah angka tersebut, seperti contohnya di Jawa Tengah yang hanya mencapai US$ 3.000. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi yang cukup signifikan.
Menurut Suharso, ketimpangan ini berdampak pada konsumsi masyarakat kelas menengah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penciptaan lapangan kerja dan penyediaan pasokan pangan yang memadai.
“Masalahnya bukan hanya pada ketersediaan, tetapi lebih kepada permintaan. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan suplai untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya juga menekankan pentingnya pemerataan ekonomi untuk menghindari jebakan pendapatan menengah.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi masih terpusat di Pulau Jawa dan belum merata di seluruh Indonesia. Untuk keluar dari jebakan ini dan mencapai visi Indonesia Emas 2045, pertumbuhan ekonomi harus berada di kisaran 6%-7% dengan investasi tumbuh 6,8% selama dua dekade mendatang.
“Kita melihat bahwa beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan sebagian Sumatera Selatan, memiliki pendapatan yang tinggi. Oleh karena itu, sumber pertumbuhan ekonomi harus didistribusikan secara merata,” ujar Airlangga.
Dia menambahkan bahwa optimalisasi UMKM dan sektor jasa di berbagai daerah dapat membantu dalam pemerataan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Comment