Satu Hari Bisa Jelajah Tiga Destinasi Sekaligus di Ternate

Wisata Ternate
Loading...

TRAVEL – Ternate tidak hanya punya Gunung Gamalama yang megah. Namun juga masih banyak lagi destinasi wisata menarik yang bisa dikunjungi meski dalam waktu seharian saja. Di kota yang masih bagian dari Kepulauan Rempah atau Maluku ini, Anda yang berasal dari Jakarta tidak perlu khawatir soal penginapan, makan, dan akses. Pasalnya, Ternate sudah modern dan angkutan kota (angkot) banyak yang beroperasi.

Setelah tiba, Anda belum mendapatkan penginapan, tenang saja, sebab di Ternate cukup banyak penginapan dengan harga terjangkau, sekira Rp250 ribu per malam, dengan fasilitas yang lumayan lengkap, bagus, dan nyaman. Sebagaimana di lansir Okezone, Sebelum memulai tur Ternate, sebaiknya rehatlah sejenak, karena Ternate cuacanya cukup panas, dan mulailah perjalanan sekira pukul 14.00.

Biasanya, setiba di bandara banyak mobil sewaan yang menawarkan untuk mengantarkan wisatawan mencari penginapan. Biaya sewa mobil pun cukup murah, jika menyetir sendiri kisaran harganya Rp250 ribu untuk satu hari. Namun, jika Anda membutuhkan sopir dari warga lokal, sekaligus untuk pemandu tur, maka biayanya paling murah Rp350 ribu hingga Rp400 ribu dalam sehari.

1. Batu Angus Kulaba
Destinasi pertama yang Okezone dan rombongan kunjungi pada Sabtu (5/5/2018), yaitu wisata Batu Angus Kulaba. Destinasi ini merupakan saksi bisu dari peristiwa meletusnya Gunung Gamala di masa lalu. Pemandangan eksotis bebatuan besar dengan latar belakang Gunung Gamala yang berkabut pada saat itu sungguh menghipnotis mata.

Loading...

Di sisi lainnya, perairan Ternate begitu memukau, Pulau Hiri, Jailolo, dan Kepulauan Halmahera lainnya terlukis begitu sempurna memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Menjelang sore, perjalanan pun kami lanjutkan, setelah dari Batu Angus Kulaba, Okezone dan rombongan tertarik untuk menjamah Pantai Kembar.

2. Pantai Kembar, Jikomalamo
Pantai yang masih satu kawasan dari Pantai Jikomalamo ini masih sepi pengunjung. Sehingga, bagi Anda yang merindukan syahdunya menikmati suasana pantai tanpa hiruk pikuk wisatawan lainnya, maka Pantai Kembar menjadi pilihan tepat.

Pantai yang berada di belakang sisi Gunung Gamalama tersebut sangat jernih dan bersih airnya. Pemandangan bawah laut dan ikan berwarna-warni berenang ke sana ke mari seakan mengajak pengunjung untuk menari di dalam air.

Jika berkunjung ke Pantai Kembar, jangan lupa untuk membawa pakaian renang, alat snorkeling, dan kamera bawah air. Sebab, sayang sekali kalau sampai Anda melewatkan pemandangan yang sangat berharga ini.

Menjelang senja, kilau air laut yang biru indah tiada tara, tertimpa cahaya mentari yang perlahan merangkak ke barat. Air laut pun berubah menjadi keemasan, semakin indah!

3. Danau Tolire Besar
Puas berenang, menari bersama ikan, dan menikmati cahaya mentari beserta langit senjanya, hati pun tergerak untuk singgah sejenak di danau yang punya seribu mitos, Danau Tolire.

Danau yang berada di kaki Gunung Gamalama ini konon memiliki mitos, sekuat apapun Anda melempar batu ke arah danau, maka batu tersebut justru menukik dan tidak tampak riaknya di air danau. Benar saja! Setelah Okezone mencobanya, batu pun sama sekali tidak sampai di air danau, entah jatuh kemana.

Menurut warga setempat yang membuka warung jajanan di sekitar danau, ada dua ekor buaya yang menunggu dan hidup di Danau Tolire. Selain itu, mitos lainnya yang juga masih diwariskan oleh para orangtua pada anak-anaknya, juga wisatawan, yaitu dahulu konon ada seseorang ayah dan anak yang berzina, kemudian diusir dari kampung yang berada di kaki Gunung Gamalama.

Yang Maha Kuasa murka, maka datanglah bencana alam gempa, yang menurut warga sekitar adalah hukuman bagi keduanya, tapi warga sekampung menerima akibatnya.

Danau Tolire Besar dianggap sebagai sang ayah, sementara Danau Tolire kecil adalah putrinya. Sedangkan buaya yang menunggu danau merupakan warga kampung.

Datanglah ke Danau Tolire Besar ketika langit sudah senja dan matahari hampir tenggelam. Sebab, pemandangan akan semakin menghipnotis. Suasana begitu teduh, angin bertiup pelan, dan pepohonan melambai bagai menari tertiup angin sore.

Namun, setelah dari Danau Tolire berhati-hatilah di perjalanan, sebab jalan tidak dilengkapi dengan penerangan, rawan longsor, dan jalan berkelok cukup curam. Sebaiknya, serahkan mobil untuk dikendarai sopir yang sudah menguasai jalur.

[okz/okz]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan