Dunia  

Eksploitasi Anak Dalam Aksi Bunuh Diri Boko Haram Melonjak

Boko Haram semakin sering memanfaatkan anak-anak dalam menggencarkan aksi bom bunuh dirinya di sejumlah negara Afrika. (Foto: Social Media via REUTERS)
Loading...

Menitone.com – Penggunaan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri oleh kelompok Boko Haram dilaporkan meningkat di tahun 2017.

Organisasi pemerhati anak PBB (UNICEF) melaporkan, sekitar 27 anak dilibatkan kelompok teroris itu untuk menggencarkan serangan bunuh diri dalam tiga bulan pertama di 2017.

Pada 2016, pemberontak Boko Haram melibatkan sekitar 30 anak dalam aksi bom bunuh diri mereka selama 2016. Kebanyakan korban adalah anak perempuan.

“Anak-anak ini adalah korban, bukan pelaku. Memaksa atau menipu mereka untuk melakukan tindakan mengerikan adalah sikap tercela,” tutur direktur regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah, Marie-Pierre Poirier, Rabu (12/4).

Loading...

Boko Haram telah menggencarkan pemberontakan mereka sejak delapan tahun silam di kawasan Danau Chad mencakup Nigeria, Niger, Kamerun, dan Chad.

kelompok ini dikenal kerap menculik dan memperkosa ribuan korbannya di negara-negara tersebut. Kelompok berbasis di Maiduguri, Nigeria, itu mengklaim telah menyandera sekitar 20 ribu orang, termasuk anak-anak.

Yang paling menyorot adalah penculikan 200 anak di Kota Chibok, timur laut Nigeria pada 2014 silam. Seorang gadis 16 tahun dari Chad mesti kehilangan kakinya setelah dibius dan dipaksa Boko Haram ikut serta dalam serangan bunuh diri di salah satu pasar.

Meski gadis itu selamat, pada awalnya keluarga anak perempuan itu sempat menolaknya kembali. Anak-anak yang berhasil melarikan diri dari dekapan Boko Haram memang kerap dikucilkan oleh masyarakat dan keluarga mereka.

Bahkan, tak jarang dari anak-anak tersebut ditahan oleh aparat keamanan. Sekitar 370 korban sandera Boko Haram masih ditahan otoritas keamanan, meski militer Nigeria pada awal pekan ini membebaskan 593 orang, termasuk anak-anak.

“Penolakan masyarakat terhadap anak-anak ini, dan rasa terisolasi juga putus asa, bisa membuat mereka lebih rentan terhadap hasutan tindakan berbahaya dan mematikan,” bunyi laporan UNICEF, seperti dikutip Reuters.

Sekitar 2,3 juta orang di empat negara Afrika itu telah mengungsi akibat konflik Boko Haram tersebut. UNICEF menyerukan dukungan sosial, bantuan pendidikan, dan kesehatan terhadap para korban kelompok militan itu.

UNICEF mengaku, lembaganya masih kekurangan banyak dana untuk menangani krisis Boko haram ini. Tahun lalu, organisasi itu hanya menerima dua perlima dari total US$154 juta.

Mereka mengatakan, setidaknya membutuhkan dana senilai US$1,5 miliar untuk menggencarkan bantuan kemanusiaan di wilayah Danau Chad tersebut.

[cnn/cnn]

Loading...

Comment

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Segarkan